Cara Gampang Budidaya Sawi Menguntungkan
Sawi (Brassica sinensi L) yaitu salah satu jenis sayuran yang disukai masyarakat. Oleh akhirnya budidaya sawi sangatlah prospek dikembangkan seiring dengan usul konsumen akan sayuran ini cukup tinggi.
Tanaman sawi sanggup dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi namun pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam lebih baik di dataran tinggi. Biasanya budidaya sawi dikembangkan pada kawasan dengan ketinggian 100-500 m dpl dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik.
Tanaman sawi sanggup dibudidayakan di dataran rendah hingga dataran tinggi namun pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam lebih baik di dataran tinggi. Biasanya budidaya sawi dikembangkan pada kawasan dengan ketinggian 100-500 m dpl dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik.
Beberapa jenis sawi yang ketika ini cukup popular dan banyak dikonsumsi masyarakat, antara lain ialah sawi hijau, sawi putih dan sawi pakcoy atau caisim. Dari ketiga jenis sawi tersebut, pakcoy termasuk jenis yang banyak di budidayakan oleh petani ketika ini. Pakcoy/Pak Choi atau Brassica Chinensis yaitu sebuah sayuran yang masih berkeluarga dengan Brassicaceae. Sayuran Pak Choy ini masih satu golongan dengan sawi dan sering sekali disebut dengan banyak sekali nama menyerupai sawi sendok, sawi manis atau sawi daging alasannya yaitu mempunyai pangkal sayur yang tebal dan lembut menyerupai halnya daging. Sayuran ini biasanya dipakai dalam materi sup atau penghias makanan. Pada dasarnya sawi pakcoy dan sawi hijau tidak terlalu jauh berbeda. Hanya saja, sawi pakcoy akan lebih cepat matang ketika diolah alasannya yaitu sayuran ini memang dipanen ketika berusia masih muda. Daun pakcoy berbentuk oval pendek namun lebar berwarna hijau terang, tumbuh agak tegak dan tersusun berimpitan secara spiral.
Teknologi Budidaya Sawi
Lihat Budidaya Tanaman Lainnya:
- Panduan Teknis Cara Menanam Bayam
- Cara Menanam Buah Naga
- Cara Budidaya Pare (Lengkap)
- Teknik Budidaya Kacang Tanah di Lahan Kering
- Teknik Budidaya Jambu Mete
Pemilihan Benih
Benih yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya tumbuhan sawi karena benih yang baik tentu akan menghasilkan pertumbuhan tumbuhan yang bagus. Kebutuhan benih per hektarnya sekitar 650 gram. Benih sanggup diperoleh dengan membeli di toko pertanian atau menciptakan sendiri. Apabila benih hasil penanaman sendiri maka tumbuhan yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Persemaian/Pembibitan
Lakukan perendaman benih pada larutan Previcur dengan konsentrasi 0,1% selama kurang lebih 2 jam sebelum benih disebar. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan benih biar optimal. Setelah perendaman benih sanggup ditebar secara merata pada bedengan persemaian. Media semai sanggup dibentuk dengan ketebalan sekitar 7cm. Tanah persemaian hendaknya dihaluskan dan berikan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Benih yang telah disebar lantas ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Berikan juga naungan pada media persemaian tersebut.
Persiapan Lahan
Sebelum ditanami hendaknya dilakukan pengolahan tanah dengan cara dicangkul sedalam 20-30cm biar tanah menjadi gembur. Setelah tanah dihaluskan kemudian buatlah bedengan dengan ukuran 100-120 cm, tinggi 30cm dan panjangnya diadaptasi dengan lahan. Sebaiknya buat bedengan membujur dari barat ke timur biar mendapat cahaya penuh. Lakukan pengapuran kalau pH tanah rendah dengan memakai kapur kalsit atau dolomit 2-4 ahad sebelum tanam dengan takaran 1,5 ton/hektar.
Pemupukan
Berikan pupuk awal tiga hari sebelum tanam biar tanah semakin subur. Dapat memakai pupuk organik dari kotoran ayam yang telah difermentasi dengan takaran 2-4 kg/m2. Dua ahad sesudah tanam lakukan pemupukan susulan dengan memakai pupuk Urea dengan takaran 150kg/ha. Agar proteksi pupuk merata, pupuk urea diaduk dulu dengan pupuk organik kemudidan diberikan secara larikan disamping barisan tanaman. Selanjutnya sanggup ditambahkan pupuk cair dengan takaran 3 liter/ha pada ketika tumbuhan berumur 10 dan 20 hari sesudah tanam.
Penanaman
Bibit yang telah berumur 2-3 ahad sesudah semai atau sesudah mempunyai daun 3-4 helai. Bibit tersebut dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 20x20 cm atau dengan sistem baris dengan jarak 15x10-15cm. Lakukan penyulaman kalau ada bibit yang tidak tumbuh dengan mengganti tumbuhan dengan tumbuhan baru.
Pemeliharaan
Jika budidaya sawi dilakukan pada ekspresi dominan kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal hingga panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau diadaptasi dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit dalam budidaya sawi yang perlu diperhatikan yaitu sanitasi dan drainase lahan. OPT utama yaitu ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian sanggup dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika terpaksa memakai pestisida, gunakan pestisida yang kondusif dan gampang terurai menyerupai pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen
Panen sanggup dalam budidaya sawi dilakukan dengan dua cara yaitu mencabut seluruh tumbuhan beserta akarnya dan memotong bab pangkal batang yang berada di atas tanah.
Umur panen sawi + 40 hari sesudah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tumbuhan menyerupai warna, bentuk dan ukuran daun.
Pasca Panen
Tanaman yang gres dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh biar tidak cepat layu dengan cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bab tumbuhan yang tua, anyir atau sakit. Penyimpanan sanggup memakai wadah berupa keranjang bambu,plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.
Benih yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya tumbuhan sawi karena benih yang baik tentu akan menghasilkan pertumbuhan tumbuhan yang bagus. Kebutuhan benih per hektarnya sekitar 650 gram. Benih sanggup diperoleh dengan membeli di toko pertanian atau menciptakan sendiri. Apabila benih hasil penanaman sendiri maka tumbuhan yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Persemaian/Pembibitan
Lakukan perendaman benih pada larutan Previcur dengan konsentrasi 0,1% selama kurang lebih 2 jam sebelum benih disebar. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan benih biar optimal. Setelah perendaman benih sanggup ditebar secara merata pada bedengan persemaian. Media semai sanggup dibentuk dengan ketebalan sekitar 7cm. Tanah persemaian hendaknya dihaluskan dan berikan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Benih yang telah disebar lantas ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Berikan juga naungan pada media persemaian tersebut.
Persiapan Lahan
Sebelum ditanami hendaknya dilakukan pengolahan tanah dengan cara dicangkul sedalam 20-30cm biar tanah menjadi gembur. Setelah tanah dihaluskan kemudian buatlah bedengan dengan ukuran 100-120 cm, tinggi 30cm dan panjangnya diadaptasi dengan lahan. Sebaiknya buat bedengan membujur dari barat ke timur biar mendapat cahaya penuh. Lakukan pengapuran kalau pH tanah rendah dengan memakai kapur kalsit atau dolomit 2-4 ahad sebelum tanam dengan takaran 1,5 ton/hektar.
Pemupukan
Berikan pupuk awal tiga hari sebelum tanam biar tanah semakin subur. Dapat memakai pupuk organik dari kotoran ayam yang telah difermentasi dengan takaran 2-4 kg/m2. Dua ahad sesudah tanam lakukan pemupukan susulan dengan memakai pupuk Urea dengan takaran 150kg/ha. Agar proteksi pupuk merata, pupuk urea diaduk dulu dengan pupuk organik kemudidan diberikan secara larikan disamping barisan tanaman. Selanjutnya sanggup ditambahkan pupuk cair dengan takaran 3 liter/ha pada ketika tumbuhan berumur 10 dan 20 hari sesudah tanam.
Penanaman
Bibit yang telah berumur 2-3 ahad sesudah semai atau sesudah mempunyai daun 3-4 helai. Bibit tersebut dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 20x20 cm atau dengan sistem baris dengan jarak 15x10-15cm. Lakukan penyulaman kalau ada bibit yang tidak tumbuh dengan mengganti tumbuhan dengan tumbuhan baru.
Pemeliharaan
Jika budidaya sawi dilakukan pada ekspresi dominan kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal hingga panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau diadaptasi dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Untuk mencegah hama dan penyakit dalam budidaya sawi yang perlu diperhatikan yaitu sanitasi dan drainase lahan. OPT utama yaitu ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian sanggup dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika terpaksa memakai pestisida, gunakan pestisida yang kondusif dan gampang terurai menyerupai pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
Panen
Panen sanggup dalam budidaya sawi dilakukan dengan dua cara yaitu mencabut seluruh tumbuhan beserta akarnya dan memotong bab pangkal batang yang berada di atas tanah.
Umur panen sawi + 40 hari sesudah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tumbuhan menyerupai warna, bentuk dan ukuran daun.
Pasca Panen
Tanaman yang gres dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh biar tidak cepat layu dengan cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bab tumbuhan yang tua, anyir atau sakit. Penyimpanan sanggup memakai wadah berupa keranjang bambu,plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.
Post a Comment for "Cara Gampang Budidaya Sawi Menguntungkan"