Cara Menanam Cabai Dan Pengendalian Hamanya
Tingginya harga cabai di pasaran merupakan sebuah kesempatan bagi petani untuk meraih hasil lebih dari budidaya tumbuhan ini. Salah satu varietas cabai yang digemari oleh masyarakat yaitu cabai rawit. Meskipun buahnya kecil tapi pedasnya sangat terasa.
Menanam cabai terbilang gampang lantaran tidak tergantung pada musim, asalkan pengairannya baik, alhasil juga akan baik. Namun, kita juga dihentikan asal-asalan dalam menanam cabai ini tanpa adanya perhatian khusus, terutama dalam pengendalian hama penyakit lantaran perhatian minim akan mengurangi produktifitas tanaman. Berikut ini akan saya berikan beberapa cara menanam cabe yang baik:
Persiapan bibit
Pilihlah bibit yang berkualitas baik. Anda sanggup membelinya di toko pertanian atau menciptakan bibit sendiri dari cabai pilihan. Jika menciptakan bibit sendiri, pilihlah biji cabai yang sudah tua, sehat dan tidak sakit. Kemudian sayat buah cabai tersebut dan keluarkan bijinya kemudian keringkan diterik matahari hingga kering.
Penyemaian bibit
Bibit yang akan disemaikan rendam dulu dalam air hangat selama kurang lebih setengah jam. Setelah itu rendam bibit cabai tersebut ke dalam larutan perangsang tumbuh selama sehari semalam. Buanglah bibit yang mengapung lantaran bibit tersebut tidak akan tumbuh. Bungkus bibit yang sudah lolos seleksi bungkus dengan kain lembap selama sehari semalam.
Tempat penyemaian sanggup dibentuk bedengan sementara atau memakai polybag.
Bedengan
1. Gemburkan tanah dengan cangkul dan campur dengan pupuk TSP atau pupuk kandang
2. Taburkan bibit cabai ke dalam bedengan
3. Tutup bedengan tersebut dengan jerami kering
4. Jaga kelembaban bedengan dengan melaksanakan penyiraman setiap pagi dan sore.
5. Tunggu beberapa hari hingga tumbuh 4 helai daun sebelum dipindahkan ke lahan.
Polybag
1. Siapkan tanah gembur yang dicampur dengan pupuk TSP atau pupuk kandang
2. Siapkan plastik kiloan dan masukkan tanah tersebut ke dalamnya
3. Taburkan bibit cabai ke dalam polybag satu biji per polybag
4. Siram dengan teratur untuk menjaga kelembaban tanah
5. Tunggu hingga tumbuh 4 helai daun dan pindahkan ke lahan.
Persiapan Lahan untuk Menanam Cabe
Untuk hasil yang lebih maksimal, gemburkan tanah dengan cara dibajak atau di cangkul dan buat bedengan dengan lebar 1-1,5 meter, tinggi 30 cm. Jarak antar bedengan sekitar 45-50 cm. selanjutnya buat lubang tanam dengan jarak 40-60 cm.
Penanaman Cabe
Setelah lubang tanam dipersiapkan, cabut benih cabai tersebut dari bedengan dan masukkan ke lubang tanam dan uruk kembali lubang tersebut. Jika memakai polybag sanggup eksklusif ditanam tanpa harus dicabut dari polybag.
Perawatan
- Lakukan penyiraman setiap hari kalau tidak turun hujan. Atau kalau berada pada demam isu penghujan, usahakan parit bedengan tidak tersumbat dan tidak menggenang. Jaga kelembaban tanah semoga tetap stabil
- Bersihkan setiap gulma yang tumbuh di sekitar tumbuhan cabe.
- Berikan pupuk secukupnya sanggup memakai pupuk sangkar atau dicampur dengan TSP.
- Lakukan penyemprotan pestisida sesuai ajuan semoga tidak tumbuh jamur dan hama.
Hama dan Penyakit
Salah satu hambatan dalam menanam cabai yaitu munculnya hama dan penyakit. Hal ini tentu sanggup menurunkan produktifitas cabai itu sendiri. Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan cabai antara lain:
Hama:
Ulat
Ulat yang sering menyerang tumbuhan cabai yaitu ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat pemakan daun ini menimbulkan daun tumbuhan cabai menjadi berlubang. Hal ini akan menghambat proses fotosintesis sehingga tumbuhan cabai tidak sanggup tumbuh dengan maksimal.
Ulat biasanya beraksi pada malam hari, sedangkan pada siang hari ia bersembunyi di pangkal tumbuhan atau dibalik mulsa.
Cara mengatasinya yaitu dengan dengan cara melaksanakan penyemprotan insektisida pada malam hari atau dengan cara manual dengan mengambil ulat tersebut satu persatu.
Tungau
Akibat yang ditimbulkan oleh hama tungau yaitu menciptakan daun cabai menjadi keriting menggulung ke bawah, daun menjadi tebal dan kering, sehingga menghambat proses pembentukan pucuk dan usang kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.
Cara mengatasinya:
1. Mencabut batang pohon cabai apabila sudah sangat parah dan apabila belum begitu parah cukup dengan memotong pucuknya. Sisa tumbuhan yang terjangkit sebaiknya dibakar semoga tidak menular ke tumbuhan lainnya.
2. Semprot dengan akarisida.
Hama lalat buah
Serangan lalat buah sanggup menimbulkan buah menjadi rontok sebelum sempat dipetik. Jika tidak dibersihkan sisia lava lalat buah yang berada di buah cabai akan menjadi pupa di dalam tanah dan siklus serangan akan terus berulang.
Cara mengatasi lalat buah sanggup dilakukan dengan cara mengambil dan membersihkan buah cabai yang rontok dengan cara dibakar. Atau sanggup juga memakai perangkap lalat dengan memakai atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap sanggup dilakukan sesudah umur tumbuhan cabai satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.
Penyakit
1. Bercak daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Ciri-ciri tumbuhan terjangkit oleh penyakit ini yaitu timbulnya bercak-bercak daun berwarna abu-abu pada daun. Jika sudah parah daun akan berwarna kuning dan rontok. Penyakit ini biasanya menyerang lantaran kondisi kelembaban cukup tinggi pada demam isu hujan.
Pencegahan terhadap penyakit ini dengan menentukan benih yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berkhasiat meminimalkan serangan semoga lingkungan tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis sanggup dilakukan dengan memusnahkan tumbuhan yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat sanggup diberikan fungisida.
2. Patek
Penyakit ini mengakibatkan kecambah layu pada dikala penyemaian dan mati pucuk pada dikala dewasa. Penyebabnya yaitu cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides.
Pencegahan sanggup dilakukan dengan menentukan benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian sanggup dilakukan dengan memusnahkan tumbuhan yang terjangkit dan penyemprotan fungisida.
3. Busuk
Busuk cabang: disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang dikala demam isu hujan dan penyebarannya sangat cepat.
Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tumbuhan berwarna hitam dan usang kelamaan mati.
Untuk mengatasinya yaitu dengan cara mencabut tumbuhan yang terjangkit kemudian dimusnahkan. Jika sudah sangat parah lakukan penyemprotan fungisida.
4. Bulai
Penyakit ini biasanya menyerang cabai dengan ciri-ciri batang terlihat menguning dan lama-lama akan mati. Penanggulangan penyakit cabai ini tidak mengecewakan sulit lantaran tidak mempan dengan racun fungisida. Jalan satu-satunya yaitu dengan pencegahan yaitu dengan menentukan hibrida dan menjaga daya tahan tumbuhan cabai dengan memperlihatkan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro yang lengkap.
5. Daun keriting
Penyakit ini disebabkan oleh virus Cucumber Mosaic Virus. Ciri tumbuhan cabai terjangkit penyakit ini yaitu daunnya belang-belang hijau bau tanah dan hijau muda, tumbuhan menjadi kerdil dan tulang daun menjadi menguning.
Penularan penyakit ini biasanya disebabkan oleh serangga. Makara untuk pencegahan lakukan penyemprotan isektisida dimaksudkan untuk mengurangi resiko penyakit yang dibawa oleh serangga. Pemupukan yang sempurna juga sanggup membantu mengurangi resiko tertular penyakit cabai ini.
Itulah cara menanam cabe beserta cara mengatasi hama penyakitnya yang saya rangkum dari banyak sekali sumber. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Post a Comment for "Cara Menanam Cabai Dan Pengendalian Hamanya"