Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menanam Durian (Lengkap)

Durian merupakan salah satu buah favorit bagi masyarakat. Meskipun kulitnya berduri namun rasa manis, aromanya yang harum dan daging buahnya yang putih menciptakan orang menelan ludah dikala melihatnya.

Selain cantik ternyata buah ini juga kaya akan kalori, vitamin, lemak dan protein yang baik untuk tubuh. Selain itu manfaat tumbuhan durian selain buahnya yang diambil, pohonnya sanggup dipakai sebagai pencegah abrasi di lahan miring.

Untuk budidaya durian memang membutuhkan waktu yang usang alasannya tumbuhan ini merupakan tumbuhan pohon. Bagi anda yang tertarik untuk membudidayakan tumbuhan durian, berikut ini akan saya tuliskan tips bertanam durian sebagai materi rujukan anda.

Syarat Tumbuh Durian

Durian sanggup tumbuh dengan baik di tempat tropika berair dengan curah hujan >2000 mm/tahun dan suhu 22-30 derajat celcius. Tanaman ini juga sanggup tumbuh di ketinggian antara 100-500 M dpl, kalau ditanam pada tempat yang terlalu tinggi sanggup menurunkan mutunya. Sedangkan untuk kontur tanahnya, durian sanggup tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum pada pH 6-6,5. Jenis tanah yang baik yaitu tanah grumosol dan andosol dan yang terpenting terdapat banyak kandungan materi organiknya.

Syarat tumbuh lain yang tak kalah penting yakni kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150cm dan 150-200cm alasannya akar durian sangat peka (mudah busuk) bila terendam air.


Teknik Budidaya Durian


Pengolahan Tanah

Pertama, bersihkan terlebih dahulu lahan yang akan dipakai dari rerumputan, sisa tebangan, tumbuhan liar, kemudian dibajak/dicangkul. Kedua, Buatlah jalan masuk drainase biar tidak terjadi genanangan pada lahan. Kegiatan pengolahan tanah ini dilakukan sebelum animo penghujan datang.

Penanaman


  • Jarak tanam yang optimal yakni 10 x 10 m untuk jenis durian genjah dan 12 x 12 m untuk jenis durian sedang dan dalam. 
  • Buat lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau sanggup diadaptasi dengan jenis tanah dan kondisi lahan. Pisahkan galian tanah yang atas dan tanah yang bawah dan biarkan selama 2-3 minggu. 
  • Tutup lubang tanam dengan tanah galian atas terlebih dahulu sesudah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos 30kg/lubang. 
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal animo hujan dan pada sore haria gar bibit yang sudah ditanam tidak pribadi terkena matahari. 
  • Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu biar tumbuhan sanggup tumbuh tegak lurus. 
  • Buat naungan untuk bibit yang sudah ditanam biar terhindar dari sengatan matahari dan hujan lebat. Naungan sanggup dibongkar sesudah tumbuhan berumur 3-5 bulan. 
  • Tanah disekitar tumbuhan sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, biar kelembaban tanah sanggup stabil. 


Pemeliharaan 

1) Penyiangan, dilakukan untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tumbuhan (1m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.

2) Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :

  • Tahap awal pertumbuhan penyiraman dilakukan setiap hari pagi dan sore hari,tetapi tanah dihentikan tergenang terlalu usang (terlalu basah).
  • Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12L/hari.
  • Setelah tumbuhan berumur satu bulan penyiraman dilakukan 3x/minggu. Jika tumbuhan sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan alasannya kalau kekurangan air sanggup mengakibatkan kerontokan buah.
  • Tanaman durian akan membutuhkan banyak air sesudah panen alasannya dibutuhkan untuk memulihkan kondisi tumbuhan menjadi normal kembali.

3) Pemupukan pada tumbuhan yang belum berbuah, dilakukan dengan takaran sbb:
a. Pemupukan NPK (15:15:15) dilakukan 2 kali/tahun, dengan takaran sbb:

  • Tanaman umur 1 tahun, takaran pupuk NPK 40 - 80 gr/pohon/tahun.
  • Tanaman umur 2 tahun, takaran pupuk NPK 150 - 300 gr/pohon/tahun.
  • Tanaman umur 3 - 4 tahun, takaran pupuk NPK 400 - 600 gr/pohon/tahun.

b. Pupuk organic/kompos/pupuk sangkar diberikan setahun sekali pada simpulan animo hujan dengan takaran minimal 15-20kg/pohon.

4) Pemupukan pada tumbuhan yang sudah menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon sbb :

  • Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
  • Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
  • Dua bln sesudah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
  • Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
  • Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150gr.

5) Cara memupuk, dibentuk selokan melingkari tumbuhan dengan garis tengah selokan disesuaikandengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibentuk 20-30 cm dan tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan. Apabila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.

6) Pemangkasan akar.

  • Pemangkasan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tumbuhan hingga 40% selama 1 musim. Selama itu pula tumbuhan tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain menciptakan tumbuhan menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, buah lebih keras dan lebih tahan lama.
  • Waktu pemotongan akar paling baik pada dikala tumbuhan mulai berbunga, paling lambat 2 ahad sesudah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil tumbuhan durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
  • Cara pemotongan: kedua sisi barisan pangkal batang.

7) Pemangkasan bentuk, dilakukan dengan :

  • Tanaman sudah berumur 1 tahun.
  • Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal atau terjangkit hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm.
  • Pertumbuhan cabang diarahkan supayamendatar atau membentuk sudut sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat.
  • Tunas-tunas liar yang tumbuh di cabang terpilih harus dipangkas dan sisakan 1-2 cm dari pangkal cabang.
  • Tinggi tumbuhan dipertahankan sekitar 4 m dari permukaan tanah dan cabang terendah berjarak 0,7-1 m dari permukaan tanah.
  • Oleskan pada potongan yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida

8) Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan dengan :

  • Tanaman sudah mulai berproduksi pertama
  • Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terjangkit hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif dibersihkan dengan menyisakan 1/3 potongan ujung 
  • Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya 
  • Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau tersembunyi/terlindung
  • Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk potongan atas yakni turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal)
  • Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau ke arah bawah
  • Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m
  • Oleskan pada potongan yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida

9) Penyerbukaan buatan, dilakukan dengan :

  • Mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic higienis dengan menggoyanggoyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus
  • Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00, dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik menggunakan kuas halus

10) Penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah ajal durian biar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan besar lengan berkuasa terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses aborsi bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dilakukan secara :
a. Penjarangan secara mekanis, dilakukan :

  • Pada dikala buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2 buah dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama & penyakit,
  • Buah tidak saling bersinggungan dengan menciptakan jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.

b. Penjarangan kimiawi, yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada dikala bunga atau bakal buah gres berumur sebulan. Pada dikala itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.

Post a Comment for "Cara Menanam Durian (Lengkap)"