Teknik Budidaya Jeruk Menguntungkan
Budidaya jeruk merupakan salah satu pusat agribisnis yang masih digemari para petani. Tanaman ini masih berpotensi untuk terus dikembangkan di Indonesia. Mengingat volume impor buah jeruk dari luar negeri masih cukup besar, jadi peluang petani untuk mencukupi kebutuhan jeruk lokal masih sangat besar.
Selain itu nilai gizi sari buah jeruk lokal masih jauh lebih baik dibandingkan dengan jeruk impor yang disimpan berbulan-bulan sebelum dikonsumsi oleh pembeli.
Tanaman yang sudah ada di Indonesia semenjak ratusan tahun yang kemudian ini sanggup dikembangkan di lahan subur maupun di areal sub optimal menyerupai lahan kering, rawa, dan sawah. Namun, untuk budidaya jeruk sendiri harus didukung oleh teknologi budidaya secara benar.
Selain itu nilai gizi sari buah jeruk lokal masih jauh lebih baik dibandingkan dengan jeruk impor yang disimpan berbulan-bulan sebelum dikonsumsi oleh pembeli.
Tanaman yang sudah ada di Indonesia semenjak ratusan tahun yang kemudian ini sanggup dikembangkan di lahan subur maupun di areal sub optimal menyerupai lahan kering, rawa, dan sawah. Namun, untuk budidaya jeruk sendiri harus didukung oleh teknologi budidaya secara benar.
Jenis-Jenis Jeruk yang ada di Indonesia
1. Jeruk Manis (Citrus sinenis)
ciri-ciri:
- buah agak bulat
- kulit tebal sulit dikupas
- rasanya anggun hingga sangat anggun sehingga disebut sweet orange.
- kulit buahnya berwarna hijau kuning dan mengkilat apabila sudah masak
- perbanyakannya sanggup dilakukan dengan cara dicangkok dan okulasi.
2. Jeruk Keprok (citrus reticulata)
Ciri khas dari jeruk keprok yaitu rongga antara kulit buah dengan daging buah sehingga sanggup dikupas dengan mudah. Apabila sudah masak kulitnya berwarna orange muda. Rasanya manis, berair banyak dan tekstur daging buahnya lunak serta mempunyai permukaan yang halus.
3. Jeruk Siam (citrus suhuiensis Tan)
Disebut jeruk siam alasannya yaitu jeruk ini berasal dari Siam (Myanmar). Jeruk ini mempunyai kulit buah lebih tipis dari jenis jeruk lainnya. Daging buahnya tidak berongga dan mempunyai kandungan air yang tinggi, serta buahnya berwarna hijau kekuningan. Jenis jeruk ini yaitu yang paling banyak dikembangkan oleh petani di Indonesia.
4. Jeruk Nipis
Ciri khas dari jeruk nipis yaitu rasa buahnya sangat masam serta mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi. Bentuk buahnya yang bundar hingga bundar telur, berwarna hijau hingga kuning dan mempunyai kulit buah yang tipis. Jeruk ini mengandung minyak astiri dan daging buahnya berwarna putih kehijauan. Dapat dikembangbiakkan dengan biji, okulasi atau cangkok.
Manfaat buah Jeruk
Ciri khas dari jeruk keprok yaitu rongga antara kulit buah dengan daging buah sehingga sanggup dikupas dengan mudah. Apabila sudah masak kulitnya berwarna orange muda. Rasanya manis, berair banyak dan tekstur daging buahnya lunak serta mempunyai permukaan yang halus.
3. Jeruk Siam (citrus suhuiensis Tan)
Disebut jeruk siam alasannya yaitu jeruk ini berasal dari Siam (Myanmar). Jeruk ini mempunyai kulit buah lebih tipis dari jenis jeruk lainnya. Daging buahnya tidak berongga dan mempunyai kandungan air yang tinggi, serta buahnya berwarna hijau kekuningan. Jenis jeruk ini yaitu yang paling banyak dikembangkan oleh petani di Indonesia.
4. Jeruk Nipis
Ciri khas dari jeruk nipis yaitu rasa buahnya sangat masam serta mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi. Bentuk buahnya yang bundar hingga bundar telur, berwarna hijau hingga kuning dan mempunyai kulit buah yang tipis. Jeruk ini mengandung minyak astiri dan daging buahnya berwarna putih kehijauan. Dapat dikembangbiakkan dengan biji, okulasi atau cangkok.
Manfaat buah Jeruk
- Manfaat tumbuhan jeruk sebagai masakan buah segar atau masakan olahan, dimana kandungan vitamin C yang tinggi.
- Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk digunakan untuk menciptakan minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk adonan kue.
- Beberapa jenis jeruk menyerupai jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri kanal napas belahan atas dan penyembuh radang mata.
Syarat Tumbuh
Iklim
- Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah.Untuk tempat yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tumbuhan penahan
- angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
- Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan lembap (musim hujan). Bulan lembap ini diharapkan untuk perkembangan bunga dan buah semoga tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tumbuhan ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
- Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih sanggup tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
- Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
- Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tumbuhan ini sekitar 70-80%.
Media Tanam
- Tanah yang baik yaitu lempung hingga lempung berpasir dengan fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
- Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
- 3) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk yaitu 5,5– 6,5 dengan pH optimum 6.
- Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada isu terkini kemarau 150 cm dan pada isu terkini hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
- Tanaman jeruk sanggup tumbuh dengan baik di tempat yang mempunyai kemiringan sekitar 300.
Teknik Budidaya Jeruk
PEMBIBITAN
Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yang biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yang baik yaitu yang bebas penyakit, menyerupai dengan induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan mempunyai sertifikasi penangkaran bibit.
Penyiapan Bibit
Bibit yang biasa digunakan untuk budidaya jeruk didapatkan dengan cara generatif dan vegetatif.
Cara Penyemaian Bibit
1. Cara Generatif
Biji diambil dari buah dengan cara memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang.
Areal persemaian mempunyai tanah yang subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibentuk petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk sangkar 1 kg/m2.
Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan pribadi disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm sehabis tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag yaitu adonan pupuk sangkar dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1).
2. Cara Vegetatif
Metode yang lazim dilakukan yaitu penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran berpengaruh dan luas, daya penyesuaian lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, anyir akar dan nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan oleh penangkar yaitu Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibentuk sengkedan/teras. Lahan yang akan ditamani dibersihkan dari tumbuhan lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk sanggup dilihat pada data berikut ini:
1) Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
2) Manis : jarak tanam 7 x 7 m
3) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
4) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
5) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
6) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibentuk pada tanah yang belum diolah dan dibentuk 2 ahad sebelum tanah. Tanah belahan dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibentuk jikalau jeruk ditanam di tanah sawah.
TEKNIK PENANAMAN
Bibit jeruk sanggup ditanam pada isu terkini hujan atau isu terkini kemarau jikalau tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal isu terkini hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
1) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar semoga jangan ada yang terlipat.
Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yang bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa semoga tidak menyentuh batang untuk menghindari kebusukan batang.
Sebelum tumbuhan berproduksi dan tajuknya saling menaungi, sanggup ditanam tumbuhan sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tumbuhan sela diganti oleh rumput/tanaman legum epilog tanah yang sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tumbuhan jeruk.
PEMELIHARAAN
Dalam pemeliharaan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemangkasan dan pemupukan.
1. Penyulaman
Dilakukan pada tumbuhan yang tidak tumbuh.
2. Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada dikala pemupukan juga dilakukan penyiangan.
3. Pembumbunan
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jikalau pangkal akar sudah mulai terlihat.
4. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan.
Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang mempunyai 3-4 ranting atau kelipatannya.
Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5. Pemupukan
Pemberian jenis pupuk dan takaran (gram/tanaman) sehabis penanaman adalah
sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140;P.kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160;P.kandang=160 kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200;P.kandang=200 kg/tan.
6. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada isu terkini kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tumbuhan digemburkan dan ditutup mulsa.
7. Penjarangan Buah
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon bisa mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang mencakup buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
Itulah cara budidaya jeruk yang sanggup anda jadikan sebagai materi rujukan untuk berbagi perjuangan anda. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Teknik Budidaya Jeruk Menguntungkan"