Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Budidaya Sayur Selada

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur semusim dan termasuk dalam famili compositae. Selada tumbuh baik di dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur yang banyak mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH tanah 5-6,5. Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Waktu tanam terbaik pada selesai animo hujan, walaupun demikian sanggup juga ditanam pada animo kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.

Menurut jenisnya, selada ada yang sanggup menciptakan krop dan ada yang tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daun-daunnya berbentuk ”rosete”. Warna daun hijau jelas hingga putih kekuningan. Selada jarang dibentuk sayur, biasanya hanya dibentuk salad dan lalapan.

Teknik Budidaya Selada


Benih
Jenis selada yang banyak dibudidayakan ialah :

  • Selada mentega disebut juga dengan selada bokor atau selada daun, bentuk kropnya lingkaran tapi lepas.
  • Selada (heading lettuce) atau selada krop, bentuk krop lingkaran dan lonjong, kropnya padat atau kompak.
  • Kebutuhan benih + 400 gram biji per hektar.


Pengolahan Lahan
Lahan diolah terlebih dahulu dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya dibentuk bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur, untuk mendapat cahaya penuh.

Lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang 15 m. Jarak antar bedeng 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite, 3-4 ahad sebelum tanam, takaran 1,5 t/ha, kapur diaduk rata dengan tanah permukaan bedengan.

Biji sanggup eksklusif ditanam di lapangan, tetapi lebih baik melalui persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan persemaian dengan media berupa gabungan tanah dengan pupuk organik (1:1), kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Sebaiknya bedengan persemaian diberi
naungan/atap. Setelah berumur 7-8 hari, bibit sanggup juga dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yang sama.

Penanaman
Setelah berumur 3-4 ahad atau sudah mempunyai 4-5 helai daun tumbuhan sanggup dipindahkan ke bedengan yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam 20 x 20 cm atau 25 x 25 cm, tergantung varietas semakin tinggi varietas yang ditanam semakin lebar jarak tanamnya.

Pemupukan
Tiga hari sebelum tanamdiberikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan takaran 2-4 kg/m2. Dua minggun sesudah tanam lakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15 gr/m2) supaya pinjaman pupuk lebih merata maka pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman. Selanjutnya sanggup ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari sesudah tanam.

Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan tiap hari hingga selada tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tumbuhan yang mati, segera disulam, penyulaman dilakukan sebelum tumbuhan berumur 10 hari. Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang sering ditemui ialah ulat daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan lembab. Pengendalian hama sanggup dilakukan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan, bila terpaksa gunakan pestisida yang kondusif gampang terurai ibarat pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya. Penyakit yang sering menyerang tumbuhan selada
yaitu bercak hitam daun dan cacar daun.

Panen dan Pasca Panen
Tanaman selada sanggup dipanen sesudah berumur + 2 bulan, dengan cara mencabut batang tumbuhan atau memotong pangkal batang. Tanaman yang baik sanggup menghasilkan + 15 ton/ha. Selada cepat layu sehingga untuk menjaga kualitasnya biar kelihatan tetap segar dan kualitasnya baik,segera sesudah panen lakukan dengan merendam pecahan akar tumbuhan dalam air dan pengiriman produk ketempat tujuan secepatnya.

Sumber : Syafri Edi, Julistia Bobihoe. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi. 

Post a Comment for "Cara Budidaya Sayur Selada"